Obesitas – Memilih Jenis Olahraga yang Tepat

Olahraga

Hindari Berolahraga di Atas Jam 9 Malam

Ada sejumlah cara untuk memastikan bahwa Anda dapat mengikuti tingkat kebugaran Anda. Beberapa cara tersebut adalah melalui kombinasi olahraga dan diet. Karena itu Anda harus tahu bagaimana memilih jenis olahraga yang tepat untuk dilakukan agar membantu Anda tetap sehat.

Aktivitas aerobik

Aerobik adalah latihan aerobik yang dilakukan oleh siapa saja. Ini digunakan untuk mengobati obesitas. Tujuan aerobik adalah untuk meningkatkan metabolisme tubuh, meningkatkan kesehatan sistem kardiovaskular, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Olahraga biasanya dibarengi dengan diet.

Diketahui bahwa obesitas merupakan masalah yang prevalensinya semakin meningkat terutama pada perempuan. Di Indonesia angka obesitas 21,8%. Di Kalimantan Barat angka kejadian obesitas 20%. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menyelidiki efek dari latihan aerobik.

Di antara penelitian yang dilakukan, terdapat sejumlah metode pengobatan obesitas. Misalnya latihan interval, kemalasan, dan latihan fisik. Apalagi diet juga bisa digunakan untuk obesitas. Namun cara yang paling efektif adalah dengan menggunakan aerobik untuk mengobati obesitas.

Aktivitas kardio

Sebuah studi baru yang dilakukan oleh YouGov, menunjukkan bahwa berenang dapat berpengaruh pada gejala depresi. Dan, juga dapat mengurangi kecemasan.

Riset YouGov juga menemukan bahwa, dengan melakukan sedikit aktivitas fisik, Anda dapat meningkatkan suasana hati. Dan, jika Anda melakukannya secara teratur, itu bisa membuat Anda merasa sedikit lebih bahagia. Dan menurut National Institutes of Health, aktivitas fisik memiliki sejumlah manfaat lain, termasuk membantu menurunkan berat badan. Tapi, bagaimana Anda tahu kegiatan mana yang baik untuk Anda?

Pertama, Anda harus memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui jenis aktivitas fisik apa yang tepat untuk Anda. Jika Anda memiliki penyakit kronis, Anda mungkin harus menghindari aktivitas yang dapat meningkatkan risiko infeksi atau memperburuk kondisi Anda. Namun, jika Anda tidak memiliki masalah medis, Anda tetap harus mempertimbangkan untuk melakukan aktivitas fisik.

Aktivitas low-impact

Ada berbagai olahraga. Ada yang berdampak tinggi, ada pula yang berdampak rendah. Bagi mereka yang baru mengenal olahraga, dampak rendah mungkin merupakan taruhan terbaik. Jenis olahraga ini juga merupakan pilihan yang baik jika punggung Anda sakit.

Hal terbaik tentang olahraga adalah Anda dapat memilih jenis yang Anda sukai. Misalnya, ada olahraga yang dilakukan pada pagi atau malam hari. Atau, ada yang bisa dilakukan di kantor, di rumah, atau di taman. Jika Anda sedang terburu-buru, Anda juga dapat memilih olahraga pendek.

Ada banyak manfaat melakukan olahraga. Misalnya, Anda mungkin dapat meningkatkan kelentura Anda. Atau, Anda mungkin bisa menurunkan berat badan. Ini juga bisa menjadi metode yang efektif untuk meningkatkan kekuatan Anda.

Aktivitas bersepeda

Bersepeda merupakan olahraga yang obesitas dan dapat dinikmati oleh semua kalangan usia. Ini adalah aktivitas yang aman dan bisa menjadi cara yang bagus untuk berolahraga. Namun Anda harus berhati-hati dan melakukannya secara rutin. Anda juga harus menghindari tepat olahraga.

Bersepeda bukan hanya olahraga yang menyehatkan, tapi bisa membantu Anda mengurangi risiko diabetes, dan kesehat. Ini juga dapat membantu Anda menjaga metabolisme dan jantung Anda. Tapi Anda perlu menggunakan masker untuk melindungi diri dari lumpur. Anda juga bisa membeli hand sanitizer dan diberikan setelah berbuka. Anda dapat mencoba sesi bersepeda sesi pendek daripada sesi panjang. Anda dapat melakukan sesi 3 hingga 5 kali seminggu.

Bersepeda bukanlah obat, melainkan cara mencegah dan memperbaiki gejala parkinson. Manfaat sepeda bisa sampai 40 persen di beberapa daerah. Tetapi jika Anda tidak terlalu serius, Anda perlu melakukan tes Covid-19.

Aktivitas melompat di tempat

Aktivitas melompat di tempat obesitas adalah kondisi kesehatan yang disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik. Biasanya dikaitkan dengan obesitas dan jelek, tetapi tidak terkait dengan diabetes atau sindrom apnea tidur obstruktif. Ini juga terkait dengan fungsi kognitif yang buruk.

Ada dua jenis obesitas: lemak dan tubuh. Jenis pertama melibatkan lemak yang tidak dapat ditangani dengan baik oleh tubuh. Tipe kedua adalah kondisi yang terjadi ketika kalori seseorang mencapai tubuh. Akibatnya tubuh tidak bisa mengatasi kalori. Jika hal ini terjadi, kalori akan disalahartikan sebagai lemak dan akan menyebabkan obesitas.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan obesitas. Beberapa di antaranya adalah pola makan, jumlah waktu layar, dan jumlah aktivitas fisik. Penting bagi orang tua untuk memberikan nutrisi yang tepat hingga berat badan yang ideal untuk buah hati mereka.